Jumat, 11 Desember 2015

PENGARUH MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TERHADAP INDONESIA

PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).


KARAKTERISTIK DAN UNSUR MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan,
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): 
1. Pasar dan basis produksi tunggal, 
2. Kawasan ekonomi yang kompetitif, 
3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata 
4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global. 
Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan. 

MEA TERHADAP INDONESIA

     Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. 
      Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR),taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online. 
    Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 
     Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global. 
      Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik (Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri. 
      Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. 
Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. 

SUMBER : 

http://crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/Pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomi-asean.html

Sabtu, 05 Desember 2015

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana. 

KULTUR

Kultur (kebudayaan) adalah determinan yang paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian nilai (values), persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya dan institusi-institusi utama lainnya. Seorang anak yang dibesarkan di Asia mendapat nilai-nilai hubungan keluarga dan pribadi, kepatuhan, kepercayaan, respek terhadap orang lain terutama yang lebih tua, dan kesalehan. Contoh kasus : Sebuah restoran cepat saji asal amerika serikat (McDonald’s tm) di Singapura memanfaatkan kesempatan dalam karakteristik orang singapura yang “takut kalah” atau kisau dalam terminologi lokal. McDonalds meluncurkan Kisau Burger –sandwich ayam yang diasinkan. Mereka juga menciptakan karakter Mr. Kisau McDonalds yang akan memberitahukan kepada anda bahwa ada 42 biji wijen pada rotinya dan menghitungnya sehingga anda tidak akan tertipu. Konsumen tertarik dengan burger baru tersebut karena burger tersebut dihubungkan dengan karakter Mr.Kisau tadi. 

SUB KULTUR

Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identitas dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar kerap kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Salah satu contohnya adalah pentingnya fengshui bagi orang cina, khususnya mereka yang berasal dari kalangan bisnis di Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Mereka telah lama dikenal bergantung pada fengshui dalam pemilihan kantornya, agar bisa memperoleh lama dan keberuntungan serta kemakmuran. Para pembeli rumah dari etnis tionghoa ini menghindari nomor 4 karena lafal angka empat mirip dengan kata “mati” sehingga mereka kerap kali menganggap konotasinya sama. 

KELAS SOSIAL

Sebenarnya semua masyarakat manusia menunjukan stratifikasi sosial. Stratifikasi kadang-kadang berupa sistem kasta seperti di masyarakat India tradisional, di mana anggota dari kasta yang berbeda dibesarkan untuk peraran-peranan tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Yang lebih lanjut adalah stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial udalah divisi atau .Kelompok yang relatij homogen dan tetap dalam sualu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotnya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Para ilmuwan sosial mengidentifikasi tujuh kelas sosial di bawah ini : Kelas sosial merniliki beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang dalam masing-masing kelas social cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip daripada orang yang berasal dari dua kelas social yang berbeda. Kedua, orang dipersepsikan mempunyai posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah menurut kelas social mereka, Ketiga, kelas sosial seseorang ditemukan oleh sejumlah variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai, dan bukan oleh salah satu variable) tunggal tertentu. Keempat, individu-individu dapat pindah dari satu, kelas sosial ke kelas sosial yang lain -naik atau turun- selama hidup mereka. Tingkat mobilitas ini bervariasi, tergantung pada rigiditas atau kekakuan stratifikasi social dalam masyarakat tertentu. Kelas-kelas sosial menunjukan preferensi produk dan merek dalam bidang-bidang ter-tentu seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan. Beberapa pemasar memfokuskan usaha mereka pada satu kelas social. Misalnya Shang Palace di Shangrila Hotel Singapura berfokus pada pelanggan kelas atas, sedangkan kios makanan di pusat penjaja terbuka berfokus pada pelanggan kelas menengah dan bawah. Kelas-kelas social berbeda dalam preferensi media mereka, di mana konsumen kelas atas memilih media majalah dan buku sedangkan konsumen kelas bawah memilih televisi. Bahkan dalam sebuah kategori media, seperti TV, konsumen kelas atas lebih menyukai siaran berita dan drama, sedangkan konsumen kelas bawah lebih.menyukai Opera sabun dan acara kuis. Terdapat juga perbedaan bahasa di antara kelas-Kelas social Para pemasang iklan harus menyusun kopi iklan (copy) dan dialog yang benar-benar sesuai dengan kelas social yang dituju. 


SUMBER : 

http://waynharefa.blogspot.co.id/2014/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html

MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU

DEFINISI 

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan (sikap); tidak saja badan atau ucapan. 

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU 

1. Faktor Personal adalah faktor-faktor yang datang dari dalam diri individu 
  • Faktor Biologis Struktur biologis manusia genetika, sistem syaraf dan sistem hormonal sangat      mempengaruhi perilaku manusia. Pengaruh biologis terhadap perilaku manusia ditandai dua hal : 
   1. Instink (naluri) 
   2. Motif biologis • Faktor Sosiopsikologis Sebagai makhluk sosial, manusia mendapatkan beberapa        karakter tertentu akibat proses soaialnya. Karakter itu dapat dikategorikan dalam 
  3 komponen: 
    1. Komponen Afektif Merupakan aspek emosional meliputi : 
        Motif Sosiogenis (motif sekunder) – motif biologis yang utama (primer) 
        Sikap 
        Emosi 
    2. Komponen Kognitif Berkaitan dengan apa yang diketahui manusia (aspek intelektual) 
    3. Komponen Konatif Berkaitan dengan kebiasaan kemauan ber-tindak (aspek volisional) 

2. Faktor-Faktor Situasional 
   Kaum Behavioral percaya sekali lingkungan sangat berpengaruh terhadap bentuk perilaku seseorang.    Faktor lingkungan (faktor situasional) dapat berupa  :
 a. Faktor ekologis 
 b. Faktor rancangan dan arsitektural 
 c. Faktor temporal 
 d. Suasana perilaku 
 e. Teknologi 
 f. Faktor-faktor sosial 
 g. Lingkungan psikososial 
 h. Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku 

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN SIKAP 
a. Pengalaman Pribadi 
b. Kebudayaan 
c. Orang lain yang dianggap penting 
d. Media massa 
e. Institusi pendidikan dan agama 
f. Faktor emosi dalam diri   


SUMBER : 
http://yoghaarghapermana.blogspot.co.id/2013/10/bab-8-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html http://septianrafik.blogspot.co.id/2013/01/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html

Kamis, 03 Desember 2015

KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP

KEPRIBADIAN DAN NILAI


1. Kepribadian 

 Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya(Schiffman dan Kanuk,2000). Berdasarkan definisi ini maka bias disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut,sifat,tindakan yang membedakan dengan orang lain. Secara praktis konsep kepribadian dapat didefinisikan sebagai seperangkat pola perasaan,pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. Pola ini memiliki beberapa cirri khas yaitu : a) Mencerminkan perbedaan individu b) Konsisten c) Psikologis dan fisiologi d) Kepribadian dapat berubah e) Kepribadian berinteraksi dengan situasi 

Dimensi kepribadian : 
1. ekstraversi suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas. 
2. sifat menyenangkan suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai. 
3. sifat mendengarkan kata hati suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi 
4. kemantapan emosional suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative). 
5. keterbukaan terhadap pengalaman suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual. 

2. Nilai-nilai Individu 

Berdasarkan kepada analisisnya, Freud mengemukakan bahwa nilai-nilai individu kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yang saling mempengaruhi yaitu id, superego, dan ego. 

1. ID 
Id dirumuskan sebagai “gudang” dari berbagai dorongan primitif dan impulsif berupa kebutuhan fisiologis dasar seperti rasa haus, lapar, dan seks yang diusahakan individu untuk segera dipenuhi, terlepas dari bagaimana cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan itu. 

2. Superego 
Sedangkan superego dirumuskan sebagai pernyataan diri individu mengenai moral dan kode eti k yang berlaku di dalam masayarakat. Peran superego adalah menjaga agar individu tersebut memuaskan kebutuhan dengan cara yang dapat diterima masyarakat. 

3. Ego 
Terakhir, yaitu ego, merupakan pengendalian individu secara sadar. Fungsinya sebagai pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan tuntutan id yang impulsi dengan kendala sosial buadaya atas superego.

Gaya Hidup 

    Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Hawkins (dalam Nugroho, 2002) yang mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan. 
    Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang . Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya. Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen. Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. 
     Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.
Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup. Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen : 
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. 
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. 
3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
 4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. 

Hubungan keduanya dalam perilaku konsumen 

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli..Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. 


SUMBER :
http://arthabernarda.blogspot.co.id/2014/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html http://ratumefi.blogspot.co.id/2013/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

Rabu, 18 November 2015

TUGAS ARTIKEL ILMU BUDAYA DASAR

BUDAYA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA

   Berbicara soal budaya, Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang beragam. Oleh karena itu masyarakat Indonesia di kenal dengan masyarakat multicultural pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia akibat dari kondisi sosial kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana setiap pulau tersebut di huni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beragam. 
     
    Budaya di Indonesia secara umum dapat di bagi menjadi dua, yaitu Budaya Daerah, dan Budaya Nusantara. Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain Sedangkan Budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”. Sebagai penduduk yang bertempat tinggal di Indonesia tentu sudah menjadi kewajiban jika kita mencintai budaya Indonesia. Mencintai dapat diartikan menaruh kasih sayang. Jika kita mencintai maka kita telah memberi kasih sayang pada objek, subjek, atau hal tertentu. Atas dasar rasa cinta tersebut kita pun tergerak untuk menjaga, dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. 
    Sebelum kita dapat menjaga budaya yang ada di Indonesia, terlebih dahulu kita di pastikan dapat mengenal berbagai budaya tersebut. Apabila kita sudah memiliki informasi mengenai beragam budaya yang ada di Indonesia, maka kita bisa berusaha untuk menjaga budaya agar tidak di klaim oleh negara lain. Karena sangat menyayangkan bila hasil cipta, karsa, dan rasa masyarakat Indonesia tiba-tiba di akui negara lain. Beberapa contoh budaya yang di klaim negara lain adalah musik indang sungai garinggiang dari Sumatera Barat di klaim oleh Malaysia, kursi taman dengan ornamen ukir khas jepara dari Jawa Tengah oleh oknum warga negara perancis, pigura dengan ornamen ukir khas Jepara dari Jawa Tengah diakui oleh oknum warga negara Inggris, kain ulos di klaim oleh malaysia, alat musik angklung di klaim oleh pemerintah Malaysia , Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan diakui oleh perusahaan Jepang, lagu jali-jali diklaim oleh pemerintah malaysia, tari pendet dari bali diklaim oleh pemerintah malaysia, dan masih banyak lagi. Maka dari itu sebelum Indonesia hanya tinggal nama, setidaknya dengan ilmu yang nantinya kita timba dari memilih fakultas ilmu budaya, atau dari berbagai sumber memberikan suatu kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan alternatif solusi untuk menanggulangi lemahnya perlindungan kebudayaan negeri dan lemahnya rasa nasionalisme bangsa. Harapannya kebudayaan-kebudayaan tradisional negeri yang kita miliki tidak dapat diklaim seenaknya lagi oleh negara lain dan rasa nasionalisme akan semakin meningkat. 
    Dengan demikian, tidak terasa berlebihan apabila dikatakan bahwa adanya suatu upaya perlindungan terhadap kebudayaan tradisional yang akhir-akhir ini sering diklaim oleh bangsa asing merupakan wujud rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Oleh karenanya upaya tersebut harus dilakukan secara optimal dengan harapan rasa nasionalisme rakyat Indonesia akan semakin terpupuk dan meningkat, yang dengannya akan menciptakan rasa kepemilikan atas dasar cinta yang mendalam terhadap apa saja yang berbau bangsa dan negara Indonesia tercinta termasuk kebudayaan tradisionalnya. Selain menjaga budaya agar tidak di klaim negara lain, kita juga perlu melestarikan budaya tersebut. Sebagai seorang siswa kita akan dekat dengan media massa jika kita senang menulis. Terutama menulis tentang keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Oleh karena itu saya memilih prodi Sastra Indonesia yang tentunya sangat erat dengan dunia tulis menulis. Apabila tulisan-tulisan yang kita pelopori berhasil meraih pasar dan menumbuhkan minat terhadap budaya Indonesia di manca negara, maka tugas berikutnya adalah memelihara dan mengembangkan minat itu dari sebuah infiltrasi menjadi suatu gelombang budaya Indonesia yang deras. 
   Selain melestarikan budaya lewat tulisan kita juga bisa melestarikan budaya dengan mengadakan pertunjukan. Contohnya mengadakan pertunjukkan gamelan, pertunjukkan wayang kulit, pagelaran tari, pementasan ramayana, dan lain sebagainya. Yang tujuannya jelas agar budaya yang ada di Indonesia tetap lestari, dan tetap terjaga dari generasi ke generasi. Dalam hal ini peran pemerintah juga sangat di perlukan. Karena pemerintah juga perlu melakukan terobosan dengan memberlakukan Hari Budaya Nusantara. Hari di mana tiap-tiap provinsi atau minimal desa memiliki hari budaya masing-masing yang telah disepakati oleh perangkai pemerintah setempat. Selain itu beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan diselenggarakannya Hari Budaya yaitu pengembangan karakter. 
    Dengan mengetahui nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam Hari Budaya Nusantara di tiap-tiap daerah, akan mampu membangkitkan rasa nasionalisme serta mampu membentuk karakter bangsa yang asli. Orang Indonesia yang rajin, ramah, telaten, dan beradab akan menjadi cermin bahwa pembangunan budaya juga ikut andil dalam pembangunan karakter bangsa. Melihat budaya Indonesia yang beragam, dan perlu di jaga. Oleh karenanya cintai, pelihara dan lestarikanlah warisan budaya kita. Supaya untuk ke depannya jangan sampai negara lain yang justru lebih menguasai warisan budaya kita dibandingkan dengan kita sebagai pemilik budaya tersebut. Universitas Airlangga, khususnya fakultas ilmu budaya adalah salah satu ladang informasi untuk mengetahui keanekaragaman budaya, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk berusaha melestarikan budaya Indonesia. 


Referensi : 

http://nurulamin1455.blogspot.co.id/2015/09/budaya-sebagai-jati-diri-bangsa.html

Jumat, 13 November 2015

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

SUMBER DAYA KONSUMEN 

Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang. Konsumen memiliki 3 sumber daya utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu: 

1. Sumber Daya Ekonomi 
adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi. Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari: 

a) Sumber Daya Alam (SDA) 
Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb). Contoh: Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan. 

b) Sumber Daya Manusia (SDM) 
Semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Contoh: Petani, nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.

c) Sumber Daya Kewirausahaan Suatu sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha peternakan, dll. 

d) Sumber Daya Modal 
Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi. Contoh: Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi, dll. Sumber daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang 

2. Sumber Daya Sementara 
Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada. Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods). 
• Barang yang menggunakan waktu seperti menonton tv, tidur, bermain, dll. 
• Barang penghemat waktu seperti rice cooker, oven microwave, mesin cuci, blender, dll. 

 3. Sumber Daya Kognitif 
Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin di belinya. 


PENGETAHUAN KONSUMEN 

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi 3, yaitu: 

1. Pengetahuan Produk 

Merupakan kumbulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk: • Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk • Pengetahuan tentang manfaat produk • Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen • Pengetahuan Pembelian 

2. Pengetahuan pembelian 

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Perilaku Membeli: • Store Contact: Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet. • Product Contact: Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir. • Transaction : Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya. 

3. Pengetahuan Pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen 



REFERENSI : 
http://fetherabersond.blogspot.co.id/2015/11/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan/

PEMBELIAN (PROSES KEPUTUSAN PEMBELI OLEH KONSUMEN)

A. PROSES KEPUTUSAN MEMBELI

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:

1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.

3. Evaluasi Alternatif 
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.

4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.

5. Evaluasi Pasca Pembalian
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.


 B. JENIS-JENIS SITUASI DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN



1) Situasi Komunikasi :

situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.

2) Situasi Pembelian :

situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarganya.

3) Situasi Penggunaan : 

pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.

4) Situasi Penggantian Produk :

keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.


C. MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK DAN SUMBER SUMBER PEMBELIAN

Memilih Alternatif Terbaik
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

Memilih Sumber-sumber Pembelian
Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.Pencarian informasi internal tentang sumber – sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.
• Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
• Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
• Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
• Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.


 REFERENSI :

https://rivaldiligia.wordpress.com/2011/12/14/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/ http://purnamasaridian22.blog.com/2012/11/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

A. SUDUT PANDANG ANALISA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam proses pembelian,terdapat aspek-aspek yang dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Dan hal ini yang mendorong konsumen untuk menganalisa pengambilan keputusan,apakah barang atau jasa tersebut akan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tidak. Terdapat 3 sudut pandang dalam menganalisa pengambilan keputusan, antara lain : 

(1) Sudut Pandang Ekonomis 

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahuisemua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic-man. 

(2) Sudut Pandang Kognitif 

Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan. 

(3) Sudut Pandang Emosional 

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional. 


B. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN 

 1. Konsumen Individu 

Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

 2. Pengaruh Lingkungan 

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). 

 3. Marketing strategy 

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen.Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.


C. KRITERIA EVALUASI 


Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan Kriteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa Kriteria eveluasi yang umum adalah: 

1. Harga 

Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk. 

2. Nama Merek

Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian. 

3. Negara asal

Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan. 

4. Saliensi kriteria evaluasi 

Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan. 



REFERENSI : 
https://rivaldiligia.wordpress.com/2011/12/14/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/ 
http://purnamasaridian22.blog.com/2012/11/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 


Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli. 

Model Pengambilan Keputusan : 
Model Mintzberg, Drucker, dan Simon Mintzberg, et.al. (1976) memberikan tiga tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu: 
1. Tahap identifikasi 
2. Tahap pengembangan 
3. Tahap pemilihan 

Drucker (1993) seorang ahli pemimpin organisasi memberikan enam langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu: 
1. Mendefinisikan masalah 
2. Menganalisis masalah 
3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah 
4. Memutuskan satu pemecahan masalah terbaik 
5. Merencanakan tindakan yang efektif 
6. Memantau dan menilai hasilnya. 

Simon (1997) pemenang Nobel teori pengambilan keputusan menggambarkan proses pengambilan keputusan atas tiga tahap yaitu: 
1. Kegiatan intelijen 
2. Kegiatan disain 
3. Kegiatan pemilihan. 

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan meliputi tiga kegiatan yaitu: 
1. Identifikasi dan pemilihan masalah 
2. Pengembangan alternatif pemecahan masalah 
3. Memilih alternatif pemecahan masalah terbaik. 


B. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN 


Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe : 
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll. 

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi. 

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. 


C. PEMBELIAN


Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima. Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu : 
1. Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas. 

2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat ditempat pembelian. Menurut (Kotler,2002) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. 

Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. 


D. DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN


Dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap : 
1. Penetapan masalah 
2. Pencarian informasi 
3 Evaluasi terhadap pilihan 
4. Pemilihan 
5. Hasil dari pilihan 

Langkah-langkah berikut ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek : 
1. Need Aurosal 
2. Proses informasi konsumen 
3. Evaluasi Merek 
4. Pembelian 
5. Evaluasi sesudah pembelian 

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori : 
1. Barang dengan harga tinggi 
2. Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis 
3. Barang yang kompleks seperti komputer 
4. Barang special seperti peralatan olah raga, perabot 
5. Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian dan kosmetik. 

 
REFERENSI :


http://febrianieflin.blogspot.co.id/2013/10/tulisan-3-proses-pengambilan-keputusan.html https://who21.wordpress.com/2014/11/16/proses-pengambilan-keputusan-oleh-konsumen/

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

SEGMENTASI PASAR 


A. PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR 

Segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berprilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berprilaku lebih seragam. 

  
B. BASIS SEGMENTASI PASAR 

• Basis Segmentasi Pasar konsumen : 
  Basisi segmentasi pasar yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis dan perilaku. 
1. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaandsb) Pasar dapat dibedakan menurut batas-batas wilayah atau daerah. Misalnya pasar daerah barat dan daerah timur. 
2. Demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dsb) Pasar dapat dibedakan menurut perbedaanmisalnya usia. Perilaku pasar kanak-kanank akan berbeda dengan pasar dewasa. 
3. Psikografi (sikap,motivasi, persepsi dsb) Pasar dapat dibedakan menurut perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap produk tertentu. 
4. Kebiasaan (membeli, mengkonsumsi, dsb) 

 • Basis Segmentasi Pasar Industrial : 
   Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, karakteristik     operasional, pendekatan pembelian , faktor situasinal, dan karakteristik personal. 
1. Geografis (wialayah sentra industry dan perdaganagan) 
2. Demografis (jenis industry, kapasitas/luas produksi) 
3. Variable operasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas dan kebutuhan panggan) 

C. PROSES SEGMENTASI PASAR 

Proses segmentasi mempunyai beberapa langkah. 
1. Identifikasi basis segmentasi pasar 
2. Mengumpulkan informasi pasar 
3. Mengembangkan komposisi profil segmen 
4. Penetapan konsekuensi pemasaran 
5. Estimasi masing-masing potensi segmen pasar 
6. Analisis peluang pasar 
7. Penetapan penguasaan pasar 


E. MANFAAT DAN KELEMAHAN SEGMENTASI

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain: 
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar. 
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. 
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. 
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. 

Kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi, antara lain: 
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek. 
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan. 
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon. 4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. 



ANALISIS DEMOGRAFI 


 A. PENGERTIAN DAN DEFINISI DEMOGRAFI 

Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. 


B.DEMOGRAFI DALAM EKONOMI MENCAKUP PERILAKU KONSUMEN 


    Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan. 
      Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut. Tidak lepas dari gaya hidup, demografi kelas sosial dalam perilaku konsumen mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda yang menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut dan selanjutnya perbedaan tersebut akan mempengaruhi konsumsi seseorang atau keluarga. Kelas sosial penting dalam segi eknomi dan bisnis karena kelas sosial digunakan oleh produsen dalam menentukan segmentasi suatu produk barang atau jasa. Sebagai contoh, produsen kendaraan BMW dan produk Amerika cenderung membidik konsumen dengan kelas sosial atas. 


C. TUJUAN DAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI 


Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu: 

1. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 

2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 

3. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 

4.Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. 


D. PENGARUH DEMOGRAFI DALAM PEMASARAN 


Dalam pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan. 



REFERENSI : 
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/ 
http://rini-mycampus.blogspot.co.id/2013/09/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi.html

Selasa, 03 November 2015

TUGAS KELOMPOK IBD "MANUSIA DAN HARAPAN"

PEMBAHASAN 




A. PENGERTIAN HARAPAN 

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. 

B. PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA-CITA 

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih     meningkat. 

C. CONTOH HARAPAN 

1. Seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nilai yang baik.
2. Seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya.
3. Seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya. 
4. Seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi. 

D. PENGERTIAN DOA 

Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak menyebutkan pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu’ dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.

E. MACAM-MACAM DOA

Macam-macam doa yaitu : 
(1) Do’a ibadah. Adalah pujian kepada Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Jadi semua do’a adalah ibadah karena mencangkup dua hal diatas. 
(2) Do’a masalah. Adalah do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat kita menghadapi suatu masalah. Karena manusia itu tidak ada yang tidak luput dari masalah. 

F. CONTOH-CONTOH DOA

(1) Do’a Sebelum Makan Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi. Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani) 
(2) Do’a Sesudah Makan Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina. Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud) 
(3) Do’a Sebelum Tidur Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu. Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim). 
(4) Do’a Sesudah Bangun Tidur Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru. Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari). 

G. PENGERTIAN KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. 

H. TEORI-TEORI KEBENARAN

1. Teori Korespondensi (Correspondence Theory of Truth)

Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan. Teori kebenaran korespondensi adalah teori kebenaran yang paling awal, sehingga dapat digolongkan ke dalam teori kebenaran tradisional karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad Modern) mensyaratkan kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya. 

2. Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth)

Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Teori Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar. 

3. Teori Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth)

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori Pragmatis (The Pragmatic Theory of Truth) memandang bahwa “kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis”; dengan kata lain, “suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia”. 

4. Teori Struktural Paradigmatik

Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung paradigma tersebut. Banyak sejarawan dan filosof sains masa kini menekankan bahwa serangkaian fenomena atau realitas yang dipilih untuk dipelajari oleh kelompok ilmiah tertentu ditentukan oleh pandangan tertentu tentang realitas yang telah diterima secara apriori oleh kelompok tersebut. 

5. Teori Performatik

Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu. Contoh pertama mengenai penetapan 1 Syawal. Sebagian muslim di Indonesia mengikuti fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu. Masyarakat yang mengikuti kebenaran performatif tidak terbiasa berpikir kritis dan rasional. Mereka kurang inisiatif dan inovatif, karena terbiasa mengikuti kebenaran dari pemegang otoritas. Pada beberapa daerah yang masyarakatnya masih sangat patuh pada adat, kebenaran ini seakan-akan kebenaran mutlak. Mereka tidak berani melanggar keputusan pemimpin adat dan tidak terbiasa menggunakan rasio untuk mencari kebenaran. 

I. USAHA USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA KEPADA TUHAN

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain : 
a. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita.
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat (ambek paramartha). 
c. Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan. 
d. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya. 



ANALISA 



Dalam setiap kehudipan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita menjadi lebih berarti di dunia ini, yang selalu memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Tuhan YME. Dengan usaha dan doa yang seimbang, diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harpan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asauntuk terus mencoba. 


PENUTUP



Kesimpulan Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Harapan bukan hanya terucap dari mulut saja melain dan dengan usaha dan doa, tanpa usaha dan doa pasti harapan terbuang dengan sia-sia. Harapan juga, harus dibarengi oleh rasa optimis karena optimis adalah factor mengharapkan sesuatu yang terbaik dari situasi tertentu. 



 DAFTAR PUSTAKA




Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.

Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990

https://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/

https://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/

Rabu, 07 Oktober 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Manusia, pada hakikatnya merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena memiliki akal, perasaan dan pikiran yang lebih dibanding mahluk lainnya. Manusia adalah mahluk sosial yang secara perspektif merupakan mahluk yang tak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kehidupan manusia saling berkaitan satu sama lain, karena di dunia ini tidak ada manusia yang tidak membutuhkan orang lain. Hal ini terwujud dengan adanya organisasi-organisasi masyarakat dan keterkaitan yang saling membutuhkan antar individu yang berbeda-beda profesi. Selanjutnya manusia merupakan mahluk yang berkembang biak. Manusia di dunia ini terus mengalami regenerasi. Semua hakikat manusia tersebut mendatangkan konsekuensi dan memerlukan pertanggungjawaban yang besar sebagai individu dapat mengarahkan dirinya sendiri kearah yang lebih baik dan dapat pula menentukan sendiri jalan hidupnya.
            Apabila kita bicara tentang manusia pasti tidak lepas dari cara hidup dan tata cara sosialisasinya. Yaa, kebudayaan pun turut memengaruhi kehidupan manusia. Kebudayaan merupakan filosofi, cara hidup dan cara pandang yang terbentuk dari sekelompok manusia dan mencerminkan kepribadian kelompok tersebut. Namun, akhir-akhir ini mayoritas masyarakat kita salah dalam mengartikan persepsi kebudayaan yang sebenarnya. Dapat dikatakan bahwa arti kebudayaan mengalami penyempitan makna, karena kita lebih sering memandang arti kebudayaan hanya dilihat dari sisi seninya saja. Padahal termasuk di dalamnya kebudayaan adalah kesenian, kepribadian, cara hidup, kepercayaan, dan adat istiadatnya yang secara global mencerminkan jiwa suatu kelompok masyarakat.
            Di dunia ini, begitu banyaknya manusia pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Secara global, kebudayaan dibagi menjadi 2, yaitu: Kebudayaan Barat dan Kebudayaan Timur.

B.     Rumusan Masalah
  1. Apakah Pengertian manusia dan kebudayaan?
  2. Hubungan manusia dengan kebudayaan?
  3. Unsur-unsur Kebudayaan?
C.    Batasan Masalah
  1. Pengertian hakikat manusia
  2. Orientasi Ilmu Kebudayaan

D.    Tujuan

  1. Mengetahui definisi dari manusia
  2. Mengetahiu definisi kebudayaan
  3. Mengetahui hubungan antara manusia dengan kebudayaan



BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANUSIA

Arti manusia Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna didunia. Hal ini dikarenakan hanya manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi. Interaksi tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Oleh sebab itu, manusia mempunyai suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 

Pengertian Manusia Menurut Para Ahli Berikut merupakan definisi manusia menurut para ahli:
1. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA 
    Manusia merupakan bhinneka yang tunggal. Hal ini karena Bhinneka adalah jiwa dan raga. Akan       tetapi tetap tunggal karena jiwa dan raga mereka adalah satu pasang.
2. UPANISADS 
    Manusia adalah gabungan dari beberapa roh ataupun seluruh roh, jiwa, pikiran, dan fisik.
3. KEES BERTENS 
    Manusia merupakan mahluk yang terdiri atas dua bagian yang kesatuannya tidak dapat didefinisikan dengan nyata. 
4. ERBE SENTANU 
   Manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan bisa dibilang bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk lain yang ada didunia. 
5. PAULA J. C & JANET W. K 
  Manusia adalah mahluk yang memiliki sifat terbuka, bebas memilih dalam hidupnya, dan menanggung tanggung jawab atas keputusan dengan turut menyusun pola yang unggul dengan berbagai kemungkinan.



B. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

Semua manusia pasti memiliki hakikatnya. Tapi, apakah arti hakikat manusia itu sendiri? Hakikat manusia ialah peran ataupun fungsi nyata yang harus dijalankan oleh setiap umat manusia didunia. Tetapi, hal tersebut tidak selalu benar karena banyak manusia yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata dengan benar, contonya melakukan kejahatan. 
Berikut merupakan pengertian hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu: 
1. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada perkembangan seperti zaman modern sekarang, manusia tidak hanya membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti lembaga-lembaga masyarakat ataupun Negara. 
2. Manusia sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu mengikuti perkembangan hidup manusia itu sendiri yang dialaminya dan perkembangan yang ada pada dirinya. 
Manusia juga memiliki wujud dan sifat hakikatnya, yaitu: 
1. Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan mengembangkan kesempatan yang ada, dan memperluas kearah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan. 
2. Kemampuan Bereksistensi = Manusia bersifat aktif dan manusia adalah manejer untuk lingkungannya. Pemilikan Kata Hati 
3. Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu yang baik dan buruk baginya. Cara meningkatkan : Belajar dari apa yang sudah pernah dilakukan serta melatih pikiran dan emosional. 
4. Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala sesuatu perbuatan harus sesuai dengan kodratnya karena manusia memiliki tuntutan yang harus dipenuhi.


C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN 

    Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Kebudayaan = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa inggris )= tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
  Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut : 1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.



D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN TIMUR 

     Kebudayaan Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh di minum, karena hal tersebut dapat berpengaruh pada pertumbuhan maupun terhadap fisik. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdo’a, beribadah, dll.
     Kebudayaan timur yang dimaksud disini adalah sebuah kebudayaan diluar kebudayaan orang-orang eropa barat (bangsa eropa barat dan jajahannya). Kebudayaan timur muncul sebagai pembeda dari negara-negara yang pernah dijajah oleh bangsa eropa barat. Oleh karena itu munculah sebuah istilah barat dan timur. Hal yang paling dominan dari kebudayaan timur adalah adat istiadat yang masih dipegangteguh.Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu hal yang dominan adalah konsep gotong royong,kebersamaan menjadi hal yang paling utama.


E. UNSUR KEBUDAYAAN

Ketika melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan tujuh aspek budaya dalam masyrakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu :
1. Sistem bahasa
2. Sistem peralatan hidup dan teknologi
3. Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
4. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
5. Ilmu pengetahuan
6. Kesenian
7. Sistem kepercayaan, atau agama

Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10)., disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal (Culture Universals). Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap keadaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara kesistensi diri dan kelompoknya.


Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.     Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik
2.     Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)
3.     C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·         bahasa
·         sistem pengetahuan
·         sistem tekhnologi, dan peralatan
·         sistem kesenian
·         sistem mata pencarian hidup
·         sistem religi

·         sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan


F. WUJUD KEBUDAYAAN


Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

o Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

o Wujud benda hasil budaya Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir yaitu Piramida Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku

o Wujud perilaku Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari.


G. ORIENTASI ILMU KEBUDAYAAN

 Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu. Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat Karya •Karya itu untuk menafkahi hidup •Karya itu untuk kehormatan.
2. Persepsi Manusia Tentang Waktu •Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya. •Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. •Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya. 
3. Pandangan Terhadap Alam •Manusia tunduk kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam. •Manusia berusaha menguasai alam.
4. Hubungan Manusia Dengan Manusia •Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong. •Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. •Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.


H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN 


Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut. A. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut. B. Samuel Koenig Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal. C. Selo Soemardjan Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat D. Kingsley Davis Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
• Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
• Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
• Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
• Timbulnya peperangan.
• Kontak dengan masyarakat lain.


I. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


    Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
  Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
   Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :

1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life) Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (sense of value)

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4) Kebudayaan khusus atas dasar agama Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5) Kebudayaan berdasarkan profesi Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.


BAB III

ANALISA


          Manusia dan kebudayaan, atau manusia, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap kebradaan keduanyaharus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

            Secara sederhana kaitan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehiduapan manusia yang sesuai dengannya, contohnya adlah hubungan dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal antara manusia dan kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus membedakan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.


BAB IV

PENUTUP


            Jadi kebudayaan  merupakan hasil ciptaan manusia yang didalamnya mengandung banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari generasi ke generasi  dan di tempat-tempat yang berbeda.  Semua itu di pengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karna manusia mempunyai hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia juga  berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia
         Kebudayaan juga mengalami perubahan, perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan.


BAB V

DAFTAR PUSTAKA



SUMBER :

https://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/ http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/ https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/22/pengertian-kebudayaan/ http://kelilingkota.tk/perbedaan-kebudayaan-timur-dan-kebudayaan-barat-1 http://fadhilanhar.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-wujud-kebudayaan.html https://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/ http://dermawananjas.blogspot.co.id/2013/05/ilmu-budaya-dasar-dalam-pandangan-hidup.html http://rangkumanmateriips.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-perubahan-kebudayaan.html http://aryapramudya-gunadarma.blogspot.com/2012/03/hubungan-antara-manusia-dengan.html
http://prasetyodwiputra.blogspot.co.id/2014/03/analisa-nilai-perubahan-dan-kaitan.html