Kamis, 06 Oktober 2011

Biasakan Berdiri Tegak Jika Ingin Awet Muda

Posisi duduk saat bekerja selain akan menyebabkan nyeri di bagian leher dan pundak, sakit di punggung bawah dan sakit kepala, ternyata juga berpengaruh terhadap penuaan dini.

Menurut penelitian, sejak usia 25 tahun, kita sudah mengidap sarcopenia atau kehancuran massa otot. Secara rata-rata, kita kehilangan seperlima dari setiap 450 gram otot setiap tahun. Masalah utamanya adalah melemahnya otot-otot perut yang disebabkan oleh kondisi duduk membungkuk selama bertahun-tahun, yang menyebabkan tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang bagian bawah.

Menurut Carolyn Hewison, manajer fisioterapi untuk rumah sakit dari grup Nuffield, untuk menghindari postur tubuh yang buruk, cobalah untuk berdiri tegak beberapa kali dalam sehari. Caranya dengan berdiri menempel di dinding, termasuk pundak, pinggang, dan kepala, untuk mendorong postur yang lebih baik.

"Cobalah menjaga posisi tersebut saat Anda berjalan. Semakin sering Anda melakukannya, semakin terbiasa otot-otot perut dan punggung Anda dalam memberikan dukungan yang diperlukan (untuk menyangga tubuh)," tuturnya.

Memang tidak ada cara untuk mencegah sarcopenia ini sepenuhnya. Namun, Anda bisa mencoba mencegah kondisi tersebut dengan melakukan latihan beban secara teratur untuk mendapatkan kekuatan otot.

"Fungsi otot bisa meningkat dengan latihan daya tahan, bahkan setelah awal serangan sarcopenia," ujar Robert Wolfe, profesor bidang geriatrik (ilmu tentang orangtua) di University of Arkansas.

Menurut Robert, jauh lebih efektif untuk memulainya sebelum proses penuaan tersebut dimulai pada usia 40 tahun. Dengan kata lain, bila ingin awet muda, biasakan menjaga postur tubuh yang baik dengan berdiri tegak.

Sumber : TRIBUNnews.com

Rumus Tepat Relaksasi

Relaksasi bukan sekadar menenangkan tubuh dari berbagai macam pikiran dan aktivitas yang tegang. Relaksasi ada rumusnya.

Seperti yang diterangkan oleh ahli meditasi Reza Gunawan, cobalah melakukan relaksasi dengan pola 4 7 8. Caranya:

1. Tarik napas selama empat hitungan.
2. Tahan napas selama tujuh hitungan.
3. Hembuskan napas selama delapan hitungan.
4. Lakukan sebanyak empat putaran.

"Kesalahan yang paling sering dilakukan dan perlu diperhatikan adalah ketika menarik dan menghembuskan napas. Usahakan agar nafas penuh di hitungan keempat dan habis dihembuskan benar-benar di hitungan ke delapan," jelasnya.

Selain itu, jangan pernah langsung membuka mata setelah selesai, karena bila dilakukan dengan cepat bisa membuat si pelaku pusing. Tunggu sampai napas menjadi nyaman. Baru membuka mata.

Relaksasi ini baik dilakukan sebelum tidur karena meredakan saraf simpatis. Ini adalah salah satu saraf yang berkaitan dengan timbulnya rasa tegang atau stres.

Sumber :www.sehatnews.com