Kamis, 09 Mei 2013
Perbudakan Buruh Panci Sama dengan Pabrik Narkoba
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen mengatakan, perbudakan buruh pabrik panci ilegal di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, tidak ada bedanya dengan pabrik narkoba yang dibekingi aparat. "Ini tidak ada bedanya dengan pabrik narkoba dilindungi oleh aparat," katanya kepadaTempo, Selasa, 7 Mei 2013.
Zaki mengakui Kabupaten Tangerang kecolongan dalam pengawasan usaha dan ketenagakerjaan yang dikendalikan oleh Yuki Irawan, bos pabrik panci yang sudah beroperasi sekitar 1,5 tahun itu. "Kami akui kecolongan, tapi ini akan kami jadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk ke depannya agar lebih baik," katanya.
Polisi mengakui adanya dugaan aparat yang selama ini membekingi pabrik panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, itu. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, dua aparat tersebut berinisial A dari Brimob Serang, Banten, dan J, anggota TNI yang tinggal di Desa Lebak Wangi. "Keduanya memang teman akrab pemilik pabrik kuali tersebut," kata Rikwanto di Polres Kota Tangerang, Senin, 6 Mei 2013.
Menurut Rikwanto, Yuki Irawan mengenal dan berkawan cukup dekat ketika A dan J belum menjadi anggota Brimob dan TNI. Saat menjadi anggota, kedua orang itu kerap datang ke pabrik panci tersebut. "Kedatangan dua aparat inilah yang dimanfaatkan oleh pemilik pabrik untuk menakut-nakuti serta mengintimidasi karyawannya," kata Rikwanto. (Baca juga: 2 Anggota Brimob Disebut Terlibat Perbudakan Buruh dan Pabrik Panci Diduga Dibekingi Aparat)
Polisi, kata dia, masih terus mendalami keterlibatan dan peranan dua aparat itu lebih dalam lagi. Selain dua aparat itu, polisi juga masih terus mendalami dugaan keterlibatan Kepala Desa Lebak Wangi, Mursan, dalam kasus perbudakan pabrik panci itu.
Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik pembuatan aluminium balok dan panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jumat petang, 3 Mei 2013. Polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus itu.
Kelima tersangka itu adalah Yuki Irawan, 41 tahun, pemilik pabrik, dan empat anak buahnya: Tedi Sukarno (35), Sudirman (34), Nurdin alias Umar (25), dan Jaya (30). Sudirman adalah bekas buruh asal Lampung yang diangkat Yuki sebagai mandor. Para tersangka melakukan sejumlah pelanggaran hukum.
Polisi menjerat para tersangka dengan pasal berlapis Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yakni Pasal 33 tentang Perampasan Kemerdekaan Orang, Pasal 351 tentang Penganiayaan, dan Pasal 372 tentang Penggelapan. Mereka juga melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak karena ada empat buruh berusia di bawah 18 tahun. Tersangka juga menyekap enam buruh dalam ruangan terkunci. Ancaman hukuman terhadap tersangka adalah 8 tahun penjara. Simak info tentang perbudakan dan penyekapan sadis buruh di Tangerang.
Sumber : www.google.com
Tragedi Perbudakan di Tangerang
34 buruh disekap, dipaksa bekerja 18 jam, tidak mandi sampai empat bulan, dan tidak digaji?! Fakta memilukan itu dilaporkan dari sebuah pabrik alat penggorengan dan panci atau kuali aluminium di Tange¬rang. Dua buruh yang mengalami nasib mengenaskan di pabrik di Kampung Bayur Opak, Cadas, Tiga¬raksa, Tangerang, Banten itu melaporkan kasus ”perbudakan” tersebut ke Komnas Hak Asasi Manusia pada 2 Mei lalu.
Hanya satu kata: sebagai sesama anak bangsa kita patut tersinggung dan marah. Kita menyimpulkan, apa pun latar belakangnya, inilah perilaku pemikiran perbudakan di zaman mo¬dern, ketika nilai-nilai HAM mestinya dijunjung tinggi untuk mengedepan di semua sisi kehidupan. Bagaimana mungkin ada perusahaan, didukung oleh orang-orang yang menjadi bagian dari otoritas perusahaan tersebut, menciptakan sistem dan proses untuk memperlakukan manusia tidak selayaknya manusia?
Berdalih apa pun, pemerintah telah kecolongan oleh skandal perbudakan tersebut. Penggerebekan oleh aparat kepolisian menemukan praktik perburuhan selama 1,5 tahun yang tidak pada tempatnya. Sistem pengawasan, deteksi normatif dan substansial bagi penyelenggaraan usaha dan proses-prosesnya, selama ini luput dari awasan badan-badan terkait. Bagaimanapun, pemerintah telah lengah mengawasi dan mengawal penyelenggaraan usaha oleh sebuah perusahaan atau pabrik.
Kita melihat sikap yang lebih luas oleh pengelola pabrik, bukan sekadar persoalan eksploitasi tenaga kerja, namun telah menjangkau titik sensitif kehidupan manusia. Lebih dari ma¬salah hubungan kerja, inilah fakta menyakitkan: ada manusia dan se¬kelompok manusia menganggap manusia yang lain bisa diperlakukan dengan cara apa pun sesuai dengan kemauannya. Titik sensitif ini menyimpulkan kesewenang-wenangan terhadap harkat dan pelecehan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Praktik ”perbudakan” memang masih sering ditemukan lewat kasus-kasus ketenagakerjaan, terutama yang dialami oleh sejumlah tenaga kerja wanita kita di mancanegara dalam berbagai bentuknya. Tafsir ini kita kemukakan untuk mengidentifikasi kenyataan betapa perlindungan tenaga kerja tidak cukup hanya dengan hak-hak normatif di dalam aturan-aturan ketenagakerjaan. Da-lam praktik, selalu muncul pemosisian tenaga kerja kita yang mewujud sebagai kelemahan bargaining.
”Perbudakan” massal dengan pola yang tampak tersistemisasi seperti kasus di Tangerang itu mesti membuka mata semua anak bangsa, bahwa masih ada manusia-manusia yang merasa superior dengan me¬lakukan perendahan martabat ke¬manusiaan terhadap manusia yang lain. Bagaimana penegakan hukum menjangkau untuk memancarkan rasa keadilan, menjadi tantangan untuk membuka dan menuntaskan tragedi kemanusiaan ini. Ya, kita butuh efek penjeraan yang kuat.
Sumber : www.google.com
Basuki Janji Peringatkan Buruh Perusak Taman
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan para buruh berunjuk rasa untuk menuntut hak-hak mereka. Namun, Basuki akan memberikan teguran kepada buruh yang berunjuk rasa dan merusak fasilitas publik.
Hal itu ia sampaikan setelah ia mengetahui adanya kerusakan pada taman kota di jalan-jalan protokol Ibu Kota, antara lain taman di median Jalan Medan Merdeka Selatan. Lokasi tersebut menjadi tempat unjuk rasa buruh memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day, Rabu (1/5/2013) siang kemarin. Taman yang baru sebulan dipercantik itu telah rusak karena diinjak-injak demonstran. Sampah sisa makanan dan minuman juga bertebaran di lokasi tersebut.
"Mau demo, ya silakan demo. Tapi kalau makan itu bungkusnya disimpan, terus dibawa pulang plastiknya. Kalau mereka mau demo lagi, saya mau semprot mereka, gitu saja sudah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Basuki mempersilakan para buruh itu untuk menyampaikan pendapat. Namun, ia mengimbau agar buruh tidak merusak fasilitas publik karena hal itu berarti membuang-buang uang rakyat atau uang negara. Apabila fasilitas itu dirusak, pemerintah akan memperbaiki fasilitas itu dengan menggunakan APBN maupun APBD.
"Kecuali Anda memang merasa bukan warga negara Indonesia. Kalau Anda warga Indonesia, ya rawatlah bersama fasilitas kita," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Hari ini taman di median Jalan Medan Merdeka telah kembali seperti semula. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Widyo Dwiyono Budi mengatakan, kerusakan yang terjadi pada taman median tidak terlalu parah. Hanya beberapa pohon-pohon kecil yang terlepas dari tanah dan rumput-rumput yang sudah tergerus.
Widyo mengatakan, Dinas Pertamanan DKI sudah melakukan perbaikan pada taman tersebut. Pohon-pohon yang terlepas ditanam kembali, kondisi tanah yang turun akibat diinjak-injak juga telah dikembalikan seperti sediakala. Mereka juga sudah memasang papan-papan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga taman tersebut. Papan-papan berwarna putih dengan tulisan "Taman merupakan sumber oksigen" ditancapkan di tanah pada taman tersebut. "Kemarin, ketika buruh sudah selesai dengan aksinya, kami langsung melakukan perbaikan. Sekarang sudah kembali seperti semula, kok," kata Widyo.
Sumber : www.google.com
DEMO BURUH 2013: Dimana SBY Saat Jakarta Dilanda Demo Buruh?
Bertepatan dengan perayaan Hari Buruh Sedunia (May Day) yang berlangsung hari ini, Rabu (1/5), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak dari Jakarta menuju Jawa Timur.SBY dijadwalkan berada di Jawa Timur sampai dengan Minggu (5/5) untuk melakukan kunjungan kerja di sejumlah wilayah di provinsi itu.
Hari ini, SBY direncanakan melakukan kunjungan ke pabrik milik Maspion Group. Besok dia akan melakukan kunjungan ke Situbondo dan Gunung Bromo.Sementara itu, sekitar 150.000 buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi turun ke jalanan utama Jakarta memperingati Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5).Menurut Presiden Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Said Iqbal, sekitar satu juta anggota serikat buruh di 22 provinsi di Indonesia melakukan aksi untuk menyuarakan tuntutan buruh.
Di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, ribuan buruh dari berbagai organisasi pekerja yang datang dari beberapa daerah berkumpul.Mereka membawa macam-macam alat peraga unjuk rasa, termasuk spanduk dan bendera organisasi pekerja.Sebagian buruh telah menyampaikan orasi, menuntut pemberlakuan upah minimum 2013 dan menolah penggunaan tenaga alih daya pada sejumlah bidang pekerjaan. Kedatangan massa buruh membuat ruas Jalan Sudirman dari arah Semanggi menuju Bundaran HI macet.
Sumber : www.google.com
Presiden SBY: Tahun Depan, 1 Mei Libur Nasional
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, mulai tahun 2014, 1 Mei, yang diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, akan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal itu disampaikan melalui akun Twitter Presiden, @SBYudhoyono, siang ini. Pada peringatan Hari Buruh tahun ini, Rabu (1/5/2013), Presiden memperingatinya di Surabaya, Jawa Timur.
"Presiden: Mulai tahun depan, 1 Mei dinyatakan sebagai hari libur nasional sehingga kaum buruh & manajemen bisa memperingatinya dengan baik," demikian tertulis dalam akun Twitter SBY. Sebelumnya, dalam timeline-nya, Presiden mengatakan, kunjungannya ke Surabaya pada Hari Buruh ini untuk melakukan pertemuan dengan para buruh dan manajemen di dua perusahaan. Presiden juga menyampaikan ucapan selamat Hari Buruh melalui Twitter pagi tadi.
"Selaku Kepala Negara, saya mengucapkan Selamat Hari Buruh kepada para pekerja Indonesia. Semoga buruh semakin sejahtera.*SBY*," tulis Presiden. Sebelumnya, rencana menjadikan 1 Mei sebagai libur nasional disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika bertemu para pimpinan konfederasi dan serikat pekerja di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Organisasi pekerja yang hadir, di antaranya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Serikat Pekerja BUMN, dan Konfederasi Majelis Pekerja Buruh Indonesia. "Beliau akan berikan kado istimewa yang sudah kami tunggu-tunggu lama sekali, akan jadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional pada tahun-tahun berikutnya," kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Sumber : www.google.com
Demo Buruh Tak seperti Biasanya
Perayaan Hari Buruh Sedunia diwarnai unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta. Namun, perayaan kali ini ternyata tak seramai tahun lalu. Pada Rabu (1/5/2013) siang, arus lalu lintas tol dalam kota yang biasanya selalu padat hari ini tampak lancar. Berdasarkan pantauanKompas.com pada pukul 14.00, arus tol dalam kota dari arah Pancoran hingga di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, lengang. Pada peringatan Hari Buruh Sedunia 2012, arus tol dalam kota menuju Grogol tertutup akibat diblokade buruh.
Saat ini, buruh yang berdemo di depan Kompleks Parlemen tersisa sekitar 100 orang. Sementara lainnya sudah bergerak menuju Mahkamah Konstitusi. Bisa jadi, unjuk rasa hari buruh di DPR tahun ini tak seramai tahun lalu karena Parlemen tengah memasuki masa reses. Lengangnya lalu lintas di ruas utama jalanan Jakarta juga terasa hingga masuk ke tol Bandara Soekarno-Hatta. Tidak terlihat antrean kendaraan di ruas jalan tersebut.
Jarak dari Pancoran menuju Bandara Soekarno-Hatta yang biasa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam pun hanya memakan waktu 30 menit. Arus lalu lintas sebaliknya dari arah Grogol menuju Pancoran juga tampak lengang. Tak ayal, lengangnya kondisi tol dalam kota kali ini membuat sopir bus yang biasa mengangkut penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta bersyukur. "Aman. Lancar, tidak ada hambatan. Syukurlah," tukas Asep.
Selama di perjalanan, Asep tak henti-hentinya menelepon rekannya sesama sopir bus untuk menanyakan kondisi arus lalu lintas di sekitar bandara dan di depan DPR. Dua titik itu selama ini memang menjadi titik macet akibat luapan massa buruh. "Kalau sudah buruh, biasanya mereka suka tutup jalan. Habislah sudah kalau itu. Yang sekarang sepertinya lebih tertib. Demo, sih, enggak apa-apa asal jangan tutup jalan saja," kata sang sopir, menjawab pertanyaan para penumpang yang cukup khawatir dengan kondisi jalan selama unjuk rasa berlangsung.
Sumber : www.google.com
Demo Buruh Rugikan Industri Ratusan Miliar Rupiah
Kerugian akibat demonstrasi besar-besaran oleh para buruh di Jakarta ditaksir mencapai angka miliaran rupiah. Hal itu dikatakan Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Eddy Kuntadi saat dihubungi wartawan, Rabu (1/5/2013) petang.
Eddy menyampaikan, berdasarkan pengalaman dari demonstrasi di Hari Buruh Sedunia atau May Day, para pelaku industri selalu mengalami kerugian dengan total mencapai ratusan miliar. Tak terkecuali untuk hari ini. Meski belum menghitung secara rinci, ia memprediksi jumlah kerugiannya akan berada di kisaran yang sama."Kerugian akibat demo pasti ada, terutama daerah industri yang semua buruhnya berdemo. Cukup besar, kira-kira ratusan miliar rupiah," kata Eddy.
Ia menegaskan, kerugian akibat demonstrasi buruh selalu berulang di setiap tahun. Pemicu utamanya adalah roda produksi yang terpaksa berhenti karena buruh turun ke jalan. Selain itu, lumpuhnya lalu lintas di beberapa ruas jalan Ibu Kota juga ikut memberi dampak tak langsung terhadap transportasi pendukung industri. "Kerugian dihitung materiil dan imateriil," ujarnya.
Sejak Rabu pagi tadi, ratusan ribu buruh bergerak menuju pusat Kota Jakarta. Unjuk rasa memperingati May Day selalu digelar setiap tahun. Sasaran demonstrasi adalah Gedung DPR-MPR, Bundaran Hotel Indonesia, Istana Negara, kantor-kantor kementerian, dan lainnya.Beberapa hal yang menjadi tuntutan buruh adalah penerapan upah minimum provinsi 2013, penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, penghapusan sistem outsourcing, penolakan upah murah, dan penyelenggaraan jaminan sosial.
Sumber : www.google.com
22,5 Ton Sampah Buruh di Ibu Kota
Demo ratusan ribu buruh pada May Day kemarin, Rabu (1/5/2013), menyisakan tumpukan sampah yang memenuhi jalan Ibu Kota. Setelah dibersihkan, sampah yang dihasilkan oleh pendemo ini mencapai 22,5 ton.
Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat Suhama mengatakan, sampah yang dihasilkan pendemo mencapai 22,5 ton atau setara dengan 100 meter kubik. Untuk membersihkan sampah yang berserakan itu, pihaknya mengerahkan 300 personel petugas kebersihan, enam truk sampah besar, dan empat bak sampah.
"Kita mengerahkan 300 personel petugas kebersihan dan penyapuan sampah dengan ditambah enam mobil typer ukuran delapan meter kubik dan 12 meter kubik," ujarnya saat dihubungi, Kamis (2/5/2013).
Sampah-sampah tersebut dibersihkan di jalan-jalan yang dilalui atau tempat buruh menyampaikan aspirasinya, seperti Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Sudirman-Thamrin, serta sekitar Kompleks Parlemen, Senayan.
Suhama mengatakan, petugas kebersihan langsung bergerak cepat membersihkan sampah yang berada di jalan-jalan protokol itu ketika massa telah membubarkan diri. Petugas kebersihan membersihkan sampah hingga pukul 22.00, Rabu malam, lalu diteruskan pada Kamis pagi, hingga pukul 08.00."Kendalanya kalau hujan itu sampahnya menempel, jadi sulit dibersihkan," kata Suhama.
Keberadaan pedagang juga memengaruhi jumlah volume sampah yang ada sehingga banyak di antara para demonstran yang begitu saja membuang sampahnya setelah membeli makanan atau minuman."Pedagang yang ikut nimbrung juga memengaruhi volume sampah. Selanjutnya, sampah tersebut akan kita buang langsung ke Bantar Gebang," pungkas Suhama
Sumber : www.google.com
1.400 Bus Datang dari Luar Jakarta
Sebanyak 1.200 bus parkir di Parkir Silang Monas dan 200 bus parkir di Parkir Timur Senayan.Bus sebanyak itu dipakai para buruh atau pekerja yang merayakan May Day di Jakarta. Semuanya berasal dari luar DKI Jakarta.
"Masih ada sekitar 40 bus lagi di Jalan Jenderal Sudirman-HI yang belum bisa masuk ke kantong parkir di Silang Monas karena jalan sudah tertutup massa yang merayakan May Day. Seluruh bus tersebut dari luar DKI," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo, Rabu (1/5/2013) sekitar pukul 13.30.
Menurut Sambodo, dengan jumlah bus sebanyak itu, buruh dari luar DKI yang masuk Jakarta sudah sekitar 100.000 orang.Bus-bus tersebut mengangkut buruh dari kawasan industri di Bekasi dan Tangerang."Kalau pekerja dari Jakarta, datang dengan motor. Jumlahnya ribuan," katanya.
Dengan jumlah kendaraan sebanyak itu dan massa yang luar biasa, Sambodo mengaku tidak bisa memperkirakan lalu lintas Jakarta bisa cair pada pukul berapa malam nanti."Diperkirakan perayaan May Day mereka selesai pukul 17.00. Namun, untuk mengisi kembali bus-bus itu pasti perlu waktu banyak juga. Jadi, kami belum bisa pastikan kapan lalu lintas dalam kota cair lagi," tuturnya.
Terkait itu, Sambodo mengimbau agar perusahan di sekitar poros DPR-HI-Monas memulangkan karyawannya lebih cepat daripada biasanya. "Jadi, kepulangan karyawan tidak akan bentrokan dengan waktu massa bubar," katanya.
Sumber : www.Google.com
Serikat Pekerja Peringati Hari Buruh Sedunia 2013
Puluhan serikat pekerja dari Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI) Sumatera Selatan yang terdiri dari Serikat Pekerja PT TeL (SPPT TeL), Serikat Pekerja Maintenance Townsite (SPMT PT TeL), Serikat Pekerja Perawatan dan Pelayanan (SP3 TeL), Serikat Pekerja Securiti (SPS PT TEL) memperingati hari buruh sedunia atau yang dikenal dengan ‘May Day’ yang jatuh pada tanggal 1 Mei.
Peringatan hari buruh sedunia tersebut dilakukan di halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim, Rabu (1/5/2013) sekitar pukul 10.00 wib, dalam bentuk demonstrasi menyampaikan pernyataan sikap. Serikat pekerja meneriakkan yel-yel buruh bersatu tak bisa dikalahkan dan mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan dengan hari buruh 1 Mei 2013 kita tingkatkan solidaritas sesama buruh."Lima agenda hari buruh 2013 adalah hapuskan outsourcing dan tolak upah murah, tingkatkan peran pengawas ketenagakerjaan, stop pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh, jadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional dan tertibkan penggunaan tenaga kerja asing," kata Koordinator Wilayah FSP2KI Sumsel, Darwin di Muara Enim.
Menurut Darwin, kelima pernyataan sikap tersebut merupakan masalah paling mendesak yang dibutuhkan oleh para pekerja pada umumnya dan buruh pada khususnya.
Darwin menjelaskan pemberlakuan sistem kerja kontrak atau outsourcing merugikan pihak pekerja karena tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh dan kelak saat berhenti bekerja atau kontraknya telah selesai, maka mereka tidak berhak atas dana pensiun maupun pesangon dari perusahaan.
Setelah menyampaikan pernyataan sikap, perwakilan serikat pekerja diterima oleh Asisten I Pemkab Muara Enim, Bulgani Hasan yang didampingi oleh Kapolres Muara Enim, AKBP Mohamad Aris dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kabupaten Muara Enim, Abu Hanifa di Oproom Pemda.Bulgani berterimakasih karena Pemkab sudah menerima pemberitahuan akan adanya kegiatan pejuang buruh yang memperingati hari buruh sedunia."Pemkab Muara Enim mengucapkan Selamat Hari Buruh Sedunia 2013 yang diperingati tidak hanya di Indonesia tetapi juga internasional," ucapnya.
Menurut Bulgani, Pemkab Muara Enim selalu membantu memfasilitasi antara buruh dengan perusahaan yang ada di Kabupaten Muara Enim, apabila ada permasalahan atau perselisihan. Sebagai contoh perselisihan antara securiti PT Tel dengan PT Tangkas yang dapat diselesaikan dengan baik baik.
Sementara Kapolres Muara Enim, AKBP Moh. Aris mengucapkan terima kasih kepada para pejuang buruh yang telah memberikan contoh demo yang baik seperti yang dilakukan oleh FSP2KI hari ini."Untuk kedepan diharapkan kegiatan memperingati hari buruh sedunia bisa dalam bentuk kegiatan positif yang lain seperti memberikan santunan, kerja bakti dll," papar Kapolres.Darwin menjelaskan bahwa kegiatan memperingati hari buruh sedunia di Kabupaten Muara Enim memang baru kali ini dilakukan. Sebelumnya, mereka melakukan kegiatan dalam bentuk lain seperti memberikan bantuan sosial langsung kepada masyarakat."Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam menyelesaikan permasalahan antara pekerja sekuriti PT TEL dengan pihak perusahaan belum lama ini", ujar Darwin.
Divisi Hukum K3 dan Lingkungan FSP2KI, Ashal menambahkan bahwa ada sepuluh orang pekerja PT. Inti Bumi Mas (IBM) dimana sebagai kontraktor di PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, yang mengalami PHK tidak sesuai dengan aturan yang ada (tidak sesuai prosedur)."SPMT PT Tel menolak PHK terhadap 10 orang anggota serikat pekerja yang dilakukan semena-mena tidak sesuai aturan oleh PT IBM," tegas Ashal.
Sumber : www.google.com
Sejarah Hari Buruh
Hari Buruh Internasional muncul dari proses dan perjuangan yang teramat panjang. Sejarah kelam perburuhan di dunia, terutama Eropa dan Amerika di awal abad pertengahan telah menciptakan gejolak sosial yang memprihatinkan. Berikut cuplikan sejarah perkembangan Hari Buruh.
Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertuliskan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.
Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.
Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik massive di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.
Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.
Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.
Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.
Di Indonesia sendiri peringatan Hari Buruh sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1920 yang juga disepakati pada tanggal 1 Mei. Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Begitulah dunia mengilhami Hari Buruh. Fase-fase sejarah yang panjang dan mengakar tersebut merupakan inti dari pelaksanaan pawai maupun demonstrasi memperjuangkan nasib pekerja di semua belahan Bumi.
Langganan:
Postingan (Atom)