Rabu, 18 November 2015

TUGAS ARTIKEL ILMU BUDAYA DASAR

BUDAYA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA

   Berbicara soal budaya, Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang beragam. Oleh karena itu masyarakat Indonesia di kenal dengan masyarakat multicultural pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia akibat dari kondisi sosial kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana setiap pulau tersebut di huni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beragam. 
     
    Budaya di Indonesia secara umum dapat di bagi menjadi dua, yaitu Budaya Daerah, dan Budaya Nusantara. Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain Sedangkan Budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”. Sebagai penduduk yang bertempat tinggal di Indonesia tentu sudah menjadi kewajiban jika kita mencintai budaya Indonesia. Mencintai dapat diartikan menaruh kasih sayang. Jika kita mencintai maka kita telah memberi kasih sayang pada objek, subjek, atau hal tertentu. Atas dasar rasa cinta tersebut kita pun tergerak untuk menjaga, dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. 
    Sebelum kita dapat menjaga budaya yang ada di Indonesia, terlebih dahulu kita di pastikan dapat mengenal berbagai budaya tersebut. Apabila kita sudah memiliki informasi mengenai beragam budaya yang ada di Indonesia, maka kita bisa berusaha untuk menjaga budaya agar tidak di klaim oleh negara lain. Karena sangat menyayangkan bila hasil cipta, karsa, dan rasa masyarakat Indonesia tiba-tiba di akui negara lain. Beberapa contoh budaya yang di klaim negara lain adalah musik indang sungai garinggiang dari Sumatera Barat di klaim oleh Malaysia, kursi taman dengan ornamen ukir khas jepara dari Jawa Tengah oleh oknum warga negara perancis, pigura dengan ornamen ukir khas Jepara dari Jawa Tengah diakui oleh oknum warga negara Inggris, kain ulos di klaim oleh malaysia, alat musik angklung di klaim oleh pemerintah Malaysia , Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan diakui oleh perusahaan Jepang, lagu jali-jali diklaim oleh pemerintah malaysia, tari pendet dari bali diklaim oleh pemerintah malaysia, dan masih banyak lagi. Maka dari itu sebelum Indonesia hanya tinggal nama, setidaknya dengan ilmu yang nantinya kita timba dari memilih fakultas ilmu budaya, atau dari berbagai sumber memberikan suatu kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan alternatif solusi untuk menanggulangi lemahnya perlindungan kebudayaan negeri dan lemahnya rasa nasionalisme bangsa. Harapannya kebudayaan-kebudayaan tradisional negeri yang kita miliki tidak dapat diklaim seenaknya lagi oleh negara lain dan rasa nasionalisme akan semakin meningkat. 
    Dengan demikian, tidak terasa berlebihan apabila dikatakan bahwa adanya suatu upaya perlindungan terhadap kebudayaan tradisional yang akhir-akhir ini sering diklaim oleh bangsa asing merupakan wujud rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Oleh karenanya upaya tersebut harus dilakukan secara optimal dengan harapan rasa nasionalisme rakyat Indonesia akan semakin terpupuk dan meningkat, yang dengannya akan menciptakan rasa kepemilikan atas dasar cinta yang mendalam terhadap apa saja yang berbau bangsa dan negara Indonesia tercinta termasuk kebudayaan tradisionalnya. Selain menjaga budaya agar tidak di klaim negara lain, kita juga perlu melestarikan budaya tersebut. Sebagai seorang siswa kita akan dekat dengan media massa jika kita senang menulis. Terutama menulis tentang keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Oleh karena itu saya memilih prodi Sastra Indonesia yang tentunya sangat erat dengan dunia tulis menulis. Apabila tulisan-tulisan yang kita pelopori berhasil meraih pasar dan menumbuhkan minat terhadap budaya Indonesia di manca negara, maka tugas berikutnya adalah memelihara dan mengembangkan minat itu dari sebuah infiltrasi menjadi suatu gelombang budaya Indonesia yang deras. 
   Selain melestarikan budaya lewat tulisan kita juga bisa melestarikan budaya dengan mengadakan pertunjukan. Contohnya mengadakan pertunjukkan gamelan, pertunjukkan wayang kulit, pagelaran tari, pementasan ramayana, dan lain sebagainya. Yang tujuannya jelas agar budaya yang ada di Indonesia tetap lestari, dan tetap terjaga dari generasi ke generasi. Dalam hal ini peran pemerintah juga sangat di perlukan. Karena pemerintah juga perlu melakukan terobosan dengan memberlakukan Hari Budaya Nusantara. Hari di mana tiap-tiap provinsi atau minimal desa memiliki hari budaya masing-masing yang telah disepakati oleh perangkai pemerintah setempat. Selain itu beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan diselenggarakannya Hari Budaya yaitu pengembangan karakter. 
    Dengan mengetahui nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam Hari Budaya Nusantara di tiap-tiap daerah, akan mampu membangkitkan rasa nasionalisme serta mampu membentuk karakter bangsa yang asli. Orang Indonesia yang rajin, ramah, telaten, dan beradab akan menjadi cermin bahwa pembangunan budaya juga ikut andil dalam pembangunan karakter bangsa. Melihat budaya Indonesia yang beragam, dan perlu di jaga. Oleh karenanya cintai, pelihara dan lestarikanlah warisan budaya kita. Supaya untuk ke depannya jangan sampai negara lain yang justru lebih menguasai warisan budaya kita dibandingkan dengan kita sebagai pemilik budaya tersebut. Universitas Airlangga, khususnya fakultas ilmu budaya adalah salah satu ladang informasi untuk mengetahui keanekaragaman budaya, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk berusaha melestarikan budaya Indonesia. 


Referensi : 

http://nurulamin1455.blogspot.co.id/2015/09/budaya-sebagai-jati-diri-bangsa.html

Jumat, 13 November 2015

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

SUMBER DAYA KONSUMEN 

Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang. Konsumen memiliki 3 sumber daya utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu: 

1. Sumber Daya Ekonomi 
adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi. Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari: 

a) Sumber Daya Alam (SDA) 
Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb). Contoh: Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan. 

b) Sumber Daya Manusia (SDM) 
Semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Contoh: Petani, nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.

c) Sumber Daya Kewirausahaan Suatu sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha peternakan, dll. 

d) Sumber Daya Modal 
Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi. Contoh: Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi, dll. Sumber daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang 

2. Sumber Daya Sementara 
Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada. Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods). 
• Barang yang menggunakan waktu seperti menonton tv, tidur, bermain, dll. 
• Barang penghemat waktu seperti rice cooker, oven microwave, mesin cuci, blender, dll. 

 3. Sumber Daya Kognitif 
Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin di belinya. 


PENGETAHUAN KONSUMEN 

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi 3, yaitu: 

1. Pengetahuan Produk 

Merupakan kumbulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk: • Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk • Pengetahuan tentang manfaat produk • Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen • Pengetahuan Pembelian 

2. Pengetahuan pembelian 

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Perilaku Membeli: • Store Contact: Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet. • Product Contact: Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir. • Transaction : Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya. 

3. Pengetahuan Pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen 



REFERENSI : 
http://fetherabersond.blogspot.co.id/2015/11/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan/

PEMBELIAN (PROSES KEPUTUSAN PEMBELI OLEH KONSUMEN)

A. PROSES KEPUTUSAN MEMBELI

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:

1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.

3. Evaluasi Alternatif 
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.

4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.

5. Evaluasi Pasca Pembalian
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.


 B. JENIS-JENIS SITUASI DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN



1) Situasi Komunikasi :

situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.

2) Situasi Pembelian :

situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarganya.

3) Situasi Penggunaan : 

pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.

4) Situasi Penggantian Produk :

keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.


C. MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK DAN SUMBER SUMBER PEMBELIAN

Memilih Alternatif Terbaik
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

Memilih Sumber-sumber Pembelian
Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.Pencarian informasi internal tentang sumber – sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.
• Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
• Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
• Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
• Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.


 REFERENSI :

https://rivaldiligia.wordpress.com/2011/12/14/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/ http://purnamasaridian22.blog.com/2012/11/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

A. SUDUT PANDANG ANALISA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam proses pembelian,terdapat aspek-aspek yang dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Dan hal ini yang mendorong konsumen untuk menganalisa pengambilan keputusan,apakah barang atau jasa tersebut akan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tidak. Terdapat 3 sudut pandang dalam menganalisa pengambilan keputusan, antara lain : 

(1) Sudut Pandang Ekonomis 

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahuisemua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic-man. 

(2) Sudut Pandang Kognitif 

Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan. 

(3) Sudut Pandang Emosional 

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional. 


B. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN 

 1. Konsumen Individu 

Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

 2. Pengaruh Lingkungan 

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). 

 3. Marketing strategy 

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen.Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.


C. KRITERIA EVALUASI 


Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan Kriteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa Kriteria eveluasi yang umum adalah: 

1. Harga 

Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk. 

2. Nama Merek

Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian. 

3. Negara asal

Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan. 

4. Saliensi kriteria evaluasi 

Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan. 



REFERENSI : 
https://rivaldiligia.wordpress.com/2011/12/14/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/ 
http://purnamasaridian22.blog.com/2012/11/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 


Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli. 

Model Pengambilan Keputusan : 
Model Mintzberg, Drucker, dan Simon Mintzberg, et.al. (1976) memberikan tiga tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu: 
1. Tahap identifikasi 
2. Tahap pengembangan 
3. Tahap pemilihan 

Drucker (1993) seorang ahli pemimpin organisasi memberikan enam langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu: 
1. Mendefinisikan masalah 
2. Menganalisis masalah 
3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah 
4. Memutuskan satu pemecahan masalah terbaik 
5. Merencanakan tindakan yang efektif 
6. Memantau dan menilai hasilnya. 

Simon (1997) pemenang Nobel teori pengambilan keputusan menggambarkan proses pengambilan keputusan atas tiga tahap yaitu: 
1. Kegiatan intelijen 
2. Kegiatan disain 
3. Kegiatan pemilihan. 

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan meliputi tiga kegiatan yaitu: 
1. Identifikasi dan pemilihan masalah 
2. Pengembangan alternatif pemecahan masalah 
3. Memilih alternatif pemecahan masalah terbaik. 


B. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN 


Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe : 
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll. 

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi. 

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. 


C. PEMBELIAN


Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima. Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu : 
1. Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas. 

2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat ditempat pembelian. Menurut (Kotler,2002) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. 

Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. 


D. DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN


Dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap : 
1. Penetapan masalah 
2. Pencarian informasi 
3 Evaluasi terhadap pilihan 
4. Pemilihan 
5. Hasil dari pilihan 

Langkah-langkah berikut ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek : 
1. Need Aurosal 
2. Proses informasi konsumen 
3. Evaluasi Merek 
4. Pembelian 
5. Evaluasi sesudah pembelian 

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori : 
1. Barang dengan harga tinggi 
2. Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis 
3. Barang yang kompleks seperti komputer 
4. Barang special seperti peralatan olah raga, perabot 
5. Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian dan kosmetik. 

 
REFERENSI :


http://febrianieflin.blogspot.co.id/2013/10/tulisan-3-proses-pengambilan-keputusan.html https://who21.wordpress.com/2014/11/16/proses-pengambilan-keputusan-oleh-konsumen/

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

SEGMENTASI PASAR 


A. PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR 

Segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berprilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berprilaku lebih seragam. 

  
B. BASIS SEGMENTASI PASAR 

• Basis Segmentasi Pasar konsumen : 
  Basisi segmentasi pasar yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis dan perilaku. 
1. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaandsb) Pasar dapat dibedakan menurut batas-batas wilayah atau daerah. Misalnya pasar daerah barat dan daerah timur. 
2. Demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dsb) Pasar dapat dibedakan menurut perbedaanmisalnya usia. Perilaku pasar kanak-kanank akan berbeda dengan pasar dewasa. 
3. Psikografi (sikap,motivasi, persepsi dsb) Pasar dapat dibedakan menurut perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap produk tertentu. 
4. Kebiasaan (membeli, mengkonsumsi, dsb) 

 • Basis Segmentasi Pasar Industrial : 
   Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, karakteristik     operasional, pendekatan pembelian , faktor situasinal, dan karakteristik personal. 
1. Geografis (wialayah sentra industry dan perdaganagan) 
2. Demografis (jenis industry, kapasitas/luas produksi) 
3. Variable operasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas dan kebutuhan panggan) 

C. PROSES SEGMENTASI PASAR 

Proses segmentasi mempunyai beberapa langkah. 
1. Identifikasi basis segmentasi pasar 
2. Mengumpulkan informasi pasar 
3. Mengembangkan komposisi profil segmen 
4. Penetapan konsekuensi pemasaran 
5. Estimasi masing-masing potensi segmen pasar 
6. Analisis peluang pasar 
7. Penetapan penguasaan pasar 


E. MANFAAT DAN KELEMAHAN SEGMENTASI

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain: 
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar. 
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. 
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. 
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. 

Kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi, antara lain: 
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek. 
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan. 
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon. 4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. 



ANALISIS DEMOGRAFI 


 A. PENGERTIAN DAN DEFINISI DEMOGRAFI 

Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. 


B.DEMOGRAFI DALAM EKONOMI MENCAKUP PERILAKU KONSUMEN 


    Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan. 
      Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut. Tidak lepas dari gaya hidup, demografi kelas sosial dalam perilaku konsumen mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda yang menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut dan selanjutnya perbedaan tersebut akan mempengaruhi konsumsi seseorang atau keluarga. Kelas sosial penting dalam segi eknomi dan bisnis karena kelas sosial digunakan oleh produsen dalam menentukan segmentasi suatu produk barang atau jasa. Sebagai contoh, produsen kendaraan BMW dan produk Amerika cenderung membidik konsumen dengan kelas sosial atas. 


C. TUJUAN DAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI 


Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu: 

1. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 

2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 

3. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 

4.Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. 


D. PENGARUH DEMOGRAFI DALAM PEMASARAN 


Dalam pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan. 



REFERENSI : 
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/ 
http://rini-mycampus.blogspot.co.id/2013/09/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi.html

Selasa, 03 November 2015

TUGAS KELOMPOK IBD "MANUSIA DAN HARAPAN"

PEMBAHASAN 




A. PENGERTIAN HARAPAN 

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. 

B. PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA-CITA 

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih     meningkat. 

C. CONTOH HARAPAN 

1. Seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nilai yang baik.
2. Seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya.
3. Seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya. 
4. Seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi. 

D. PENGERTIAN DOA 

Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak menyebutkan pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu’ dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.

E. MACAM-MACAM DOA

Macam-macam doa yaitu : 
(1) Do’a ibadah. Adalah pujian kepada Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Jadi semua do’a adalah ibadah karena mencangkup dua hal diatas. 
(2) Do’a masalah. Adalah do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat kita menghadapi suatu masalah. Karena manusia itu tidak ada yang tidak luput dari masalah. 

F. CONTOH-CONTOH DOA

(1) Do’a Sebelum Makan Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi. Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani) 
(2) Do’a Sesudah Makan Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina. Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud) 
(3) Do’a Sebelum Tidur Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu. Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim). 
(4) Do’a Sesudah Bangun Tidur Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru. Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari). 

G. PENGERTIAN KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. 

H. TEORI-TEORI KEBENARAN

1. Teori Korespondensi (Correspondence Theory of Truth)

Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan. Teori kebenaran korespondensi adalah teori kebenaran yang paling awal, sehingga dapat digolongkan ke dalam teori kebenaran tradisional karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad Modern) mensyaratkan kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya. 

2. Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth)

Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Teori Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar. 

3. Teori Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth)

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori Pragmatis (The Pragmatic Theory of Truth) memandang bahwa “kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis”; dengan kata lain, “suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia”. 

4. Teori Struktural Paradigmatik

Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung paradigma tersebut. Banyak sejarawan dan filosof sains masa kini menekankan bahwa serangkaian fenomena atau realitas yang dipilih untuk dipelajari oleh kelompok ilmiah tertentu ditentukan oleh pandangan tertentu tentang realitas yang telah diterima secara apriori oleh kelompok tersebut. 

5. Teori Performatik

Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu. Contoh pertama mengenai penetapan 1 Syawal. Sebagian muslim di Indonesia mengikuti fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu. Masyarakat yang mengikuti kebenaran performatif tidak terbiasa berpikir kritis dan rasional. Mereka kurang inisiatif dan inovatif, karena terbiasa mengikuti kebenaran dari pemegang otoritas. Pada beberapa daerah yang masyarakatnya masih sangat patuh pada adat, kebenaran ini seakan-akan kebenaran mutlak. Mereka tidak berani melanggar keputusan pemimpin adat dan tidak terbiasa menggunakan rasio untuk mencari kebenaran. 

I. USAHA USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA KEPADA TUHAN

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain : 
a. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita.
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat (ambek paramartha). 
c. Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan. 
d. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya. 



ANALISA 



Dalam setiap kehudipan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita menjadi lebih berarti di dunia ini, yang selalu memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Tuhan YME. Dengan usaha dan doa yang seimbang, diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harpan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asauntuk terus mencoba. 


PENUTUP



Kesimpulan Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Harapan bukan hanya terucap dari mulut saja melain dan dengan usaha dan doa, tanpa usaha dan doa pasti harapan terbuang dengan sia-sia. Harapan juga, harus dibarengi oleh rasa optimis karena optimis adalah factor mengharapkan sesuatu yang terbaik dari situasi tertentu. 



 DAFTAR PUSTAKA




Inu kencana Syafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Abbas, H.M., 1997, “Kebenaran Ilmiah” dalam: Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Intan Pariwara, Yogyakarta.

Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philasophy, Lihat juga Terj. H. M. Rasyidi, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Suriasumantri, Junjun S. 1984. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, Jakarata: Pustaka Sinar harapan, 1990

https://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/

https://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/