Selasa, 23 Oktober 2012

Contoh resiko sehari-hari (2)

lagi, lagi, lagi dan lagi saya mengalami yang namanya resiko. Hidup kita sehari-hari tidak akan pernah lepas dari yang namanya resiko. Resiko yang saya alami saat ini adalah kehilangan sebuah telepon genggam (handphone) yang saya sayangi. Handphone tersebut adalah handphone pemberian kakak saya ketika saya menaiki semester 3 jika IPK saya meningkat maka saya akan dibelikan HP baru. Namun nasib berkata lain kepada saya. Tak lama saya memiliki HP itu kurang lebih 5 bulan saja HP itu ada ditangan saya. Handphone saya hilang belum lama ini sekitar 3 mingguan. Hal itu terjadi ketika saya hendak makan siang bersama teman saya disuatu tempat dan saat saya akan mengeluarkan uang dari tas saya, saya meletakan HP saya di meja tersebut. Kemudian saya bayar makan yang saya makan tadi. Seketika saya benar-benar tidak sadar dengan keberadaan HP saya saat saya sudah meninggalkan tempat itu. Saat saya sadar bahwa HP saya tidak ada ditas maka saya dan teman saya menghampiri tempat makan itu lagi namun nasi sudah menjadi bubur, HP yang saya letakan dimeja tersebut sudah tidak ada. Memang ketelitian dalam menyimpan atau menjaga barang berharga itu tidak mudah seperti yang dibayangkan dan resiko yang saya dapatkan adalah kehilangan HP tersebut dan kena tegur kakak saya. Hukumannya saya tidak dibelikan HP dulu dalam waktu dekat ini. Saya harus lebih teliti dan waspada dalam menjaga sesuatu.

Contoh resiko sehari-hari (1)

Sebagai manusia kita pasti tidak pernah tidak mengalami resiko bahkan setiap hari pun kita bisa mengalami resiko dari apa yang kita kerjakan, baik resiko yang kecil hingga resiko yang besar. Dengan adanya kejadian yang kita kerjakan maka akan timbul resiko dan dari resiko tersebut akan timbul pelajaran. Serti halnya saya, dalam hidup saya bahkan hampir setiap hari saya mengalami yang namanya resiko baik itu besar maupun kecil. Contoh resiko yang sering saya alami ketika dosen memberi tahu bahwa minggu depan akan ada quiz saya akan belajar pada saat malam hari sebelum quiz besok akan dilaksanakan. Belajar saya jadi tidak maksimal dengan cara belajar saya yang sistim kebut semalam ditambah lagi rasa ngantuk yang menghampiri rasa semangat belajar menjadi menurun oleh karena itu saat keesokan hari quiz akan dilaksanakan saya tidak bisa menjawab dengan maksimal karena belajar saya yang kurang maksimal. oleh karena itu saya harus mensiasati bahwa pola belajar saya harus diubah sebaik mungkin. Sehingga saya dapat belajar dengan maksimal.

Selasa, 16 Oktober 2012

Begadang....

Jam hidup manusia terbagi atas tiga tahap yaitu delapan jam bekerja normal, delapan jam selanjutnya digunakan untuk kerja ringan dan delapan jam lainnya untuk istirahat total. Tidak ada yang dapat menggantikan jam biologis ini, meskipun manusia menyuplai berbagai macam suplemen untuk tetap fit seharian karena suplemen hanya memiliki sedikit peran dalam produktivitas tubuh dan bahkan akan memperparah penyakit akibat menumpuknya berbagai bahan kimia yang berlebihan dan dapat merugikan tubuh. Maka dari itu istirahat yang cukup sangat penting demi menjaga stabilitas kerja tubuh dan menghindari berbagai dampak yang ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur malam hari oleh aktivitas tambahan. Nah! Biar lebih memantapkan diri untuk tidak begadang lagi, saya akan bagikan beberapa dampak-dampak begadang yang akan menyerang tubuh anda ketika melakukan aktivitas begadang ini dalam jangka waktu panjang. yang saya alami saat begadang adalah pola tidur yang tidak teratur dan kesehatan badan tidak terjaga karna tidak diasup oleh istirahat yang cukup. Beraneka ragam alasan saya begadang kadang saya mengerjakan tugas sampai larut malam, nonton film bahkan sampai memang tidak bisa tidur. oleh sebab itu resiko yang saya alami adalah saya terkadang suka bangun kesiangan saat saya begadang. saya jadi suka telat datang ke kampus tapi tidak jarang juga saya datang tepat waktu. Cara mengatasi resiko saya adalah dengan memulai belajar untuk tidak begadang lagi dan membiasakan tidur pada pola tidur malam yang cukup sehingga resiko untuk bangun siang dapat dicegah.

proposal manajemen resiko

MANAJEMEN RESIKO A.PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hokum Mengapa manajemen resiko itu penting? Sikap orang ketika menghadapi resiko berbeda-beda. Ada orang yang berusaha untuk menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya sangat senang menghadapi resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh dengan adanya resiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat membantu untuk mengerti betapa resiko itu penting untuk ditangani dengan baik. Beberapa resiko lebih penting dibandingkan resiko lainnya. Baik penting maupun tidak sebuah resiko tertentu bergantung pada sifat resiko tersebut, pengaruhnya pada aktifitas tertentu dan kekritisan aktifitas tersebut. Aktifitas beresiko tinggi pada jalur kritis pengembangan biasanya merupakan penyebabnya. Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan untuk meminimalkan resiko atau paling tidak mendistribusikannya selama pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut dihapus dari aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis. Resiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola aktifitas tersebut. Evaluasi resiko dan alokasi staf dan sumber daya lainnya erat kaitannya. B.KATEGORI RESIKO Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk : 1.Risiko Spekulatif Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. 2.Risiko Murni Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ). Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung. C.PENGELOLAAN ATAU PENANGANAN RESIKO Jenis-jenis cara mengelola resiko : a.Risk Avoidance Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas. b.Risk Reduction Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko. c.Risk Transfer Yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging. d.Risk Deferral Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil. e.Risk Retention Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas