Kemampuan merumuskan tujuan hidup dan mengelola usaha Seorang yang akan melakukan kegiatan usaha (wirausaha) akan melakukan pemikiran, studi dan merumuskan untuk tujuan apa melakukan kegiatan usaha, “what is our bussiness”. Kemampuan merumuskan tujuan akan memberikan jalan dan pedoman dalam melakukan kegiatan usaha. Kemampuan merumuskan tujuan hidup sangat ditentukan oleh kondisi obyektif seorang wirausaha yang dipengaruhi oleh kondisi internal seperti keluarga, pendidikan, pengalaman dan kondisi ekternal seperti lingkungan umum, ekonomi, industri.
1. Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan memotivasi diri dalam menumbuhkan tekad, semangat dalam melakukan kegiatan usaha. Kemampuan memotivasi diri sangat ditentukan oleh locus of control dalam diri wirausaha. Kemampuan memotivasi diri bisa berasal dari dalam diri sendiri (internal locus of control) dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, pengembangan diri, penataan financial. Kemampuan memotivasi diri bias juga berasal dari pengaruh lingkungan luar, seperti melihat mereka yang sudah berhasil, lingkungan sekitar banyak wirausaha, dorongan orang tua, keluarga bahkan juga dari anjuran konsultan, psikolog.
2. Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga dalam jangka panjang menumbuhkan kebiasaan berinisiatif yang akan menghasilkan kreativitas dan inovasi. Inovasi merupakan sebuah desakan dalam diri wirausaha untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat dijadikan piranti dalam menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan pengguna.
3. Kemampuan membentuk modal (capital)
Kemapuan membentuk modal sangat menentukan kelancaran dalam memulai usaha. Semangat dan tekat untuk berusaha dan pemahaman tentang pengelolaan keungan (financial management) menjadi dasar dalam kemampuan membentuk modal. Modal usaha dapat berasal dari modal sendiri, hutang jangka pendek, menengah, kerjasama manajemen, bantuan, dan lain-lain.
4. Kemampuan mengatur waktu (time management skill)
Melakukan kegiatan usaha baik menghasilkan barang maupun jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan, ketelitian dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan kemampuan mengatur waktu, Wirausahan yang menanggung bermacam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, kapan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keberhasilan kegiatan usaha. Ada pepatah “time is money”. Contoh: seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apa bila dia bisa menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu untuk keluarga.
5. Kemampuan mental yang dilandasi agama
Ada kalanya kesuksesan seorang wirausaha membutuhkan waktu yang cukup lama. Perjalankan kesuksesan wirausaha adakalanya mengalami siklus naik-turun. Pada saat kehidupan wirausaha pada kondisi sulit kekuatan mental yang dilandasi keyakinan dan agama sangat diperlukan guna menghadapi tekanan kesulitan.
6. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman
Kehidupan bisnis dapat dibaratkan kehidupan manusia, kadang kondisinya sehat, kadang kondisinya kurang sehat, bahkan mati. Kehidupan wirausaha dalam menjalankan usaha pada umumnya mengalami pasang surut. Kegagalan, kemerosotan dalam bisnis adalah hal wajar. Pengalaman wirausaha yang baik dan pengalaman yang menyakitkan dapat merupakan pengalaman yang berharga apabila wirausaha tersebut mampu mengambil hikmah. Pengalaman merupakan bahan referensi dalam bersikap, berperilaku, mengambil kebijakan, dan menjalankan usaha dimasa kini dan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar