Akibat di bidang ekonomi
·
Barang
melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik
secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu
singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi
berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.
Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak
sehingga harga menjadi lebih murah.
·
Perusahaan
Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi
relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini
membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak
mampu bersaing.
·
Perdagangan
makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah,
produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan
perdagangan internasional makin berkembang pesat.
·
Transportasi
makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi
makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin
meningkat.
Akibat di bidang sosial
·
Berkembangnya
urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan
pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya
tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi
ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha
kegiatan pertanian.
·
Upah
buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah
tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan
tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu,
jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para
pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih
murah.
·
Munculnya
golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok
pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau
pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan
pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang
hidup dalam kemiskinan.
·
Adanya
kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu
pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita,
menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering
menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk
menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi
kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
·
Munculnya
revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh
penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini
menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah
mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang
miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
Akibat di bidang politik
·
Munculnya
gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha
mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka
kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan
sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang
paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.
·
Munculnya
partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus
menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di
parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour
Party (Partai Buruh).
Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam
Partai Liberal.
·
Munculnya
imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat
dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan
industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu
perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan
mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang
murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar