Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
·
Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home
industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang
mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah
selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah
barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki
usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan
tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
·
Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan
tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara
mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan
tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan.
Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk
menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena
tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang
dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
·
Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang
menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di
dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan
majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil
industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah
puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar