Berawal dari gebrakan di Inggris,
ekonomi atau industri kreatif kini banyak diadopsi negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Dengan komposisi jumlah penduduk usia muda sekitar 43
persen (sekitar 103 juta orang), Indonesia memiliki basis sumber daya manusia
cukup banyak bagi pengembangan ekonomi kreatif. Industri Kreatif merupakan
kelompok industri yang terdiri dari berbagai jenis industri yang masing-masing
memiliki keterkaitan dalam proses pengeksploitasian ide atau kekayaan
intelektual menjadi nilai ekonomi tinggi yang dapat menciptakan kesejahteraan
dan lapangan pekerjaan. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa
Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta
lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya
cipta individu tersebut. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam
mendukung kesejahteraan dalam perekonomian.
Ada 14 subsektor industri kreatif di
Indonesia berdasarkan pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh
Departemen Perdagangan Republik Indonesia, yakni periklanan; arsitektur; pasar
barang seni; kerajinan; desain; fesyen; video, film dan fotografi; permainan
interaktif; musik; seni pertunjukan; penerbitan dan percetakan; layanan
komputer dan peranti lunak; televisi dan radio; serta riset dan pengembangan.
Pertumbuhan ekspor industri kreatif tahun 2006-2009 tercatat 2,9 persen.
Berikut mengapa ekonomi kreatif sangat dibutuhkan dalam persaingan global dan
kontribusi kepada perekonomian nasional.
Salah satu aspek terpenting dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia adalah penciptaan wirausahawan
kreatif. Karena para wirausahawan inilah yang akan berperan penting dalam
pengembangan ekonomi kreatif. Saat ini, Indonesia belum masuk kedalam kelompok
negara industri maju di dunia karena masih banyak aspek yang menjadi persoalan
dalam mengembangkan sektor industri nasional. Salah satunya adalah masih
minimnya pelaku usaha atau pengusaha pada sektor ekonomi terutama ekonomi
kreatif. Ini bisa dilihat dari jumlah pengusaha di Indonesia baru sebanyak 440
ribu pengusaha atau sekitar 0,2 % dari total penduduk Indonesia. Bandingkan
dengan negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat (20%), Jepang (18%),
Inggris (18%), Singapura (10%), China (5%) dan India (5%). Berikut tabel tren
pertumbuhan dan kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian Indonesia.
Melihat
perkembangan aktivitas kreatif yang semakin marak digulirkan di berbagai
wilayah disertai dengan semakin antusiasnya berbagai kota dan daerah untuk
menjadi kota kreatif turut mengindikasikan bahwa ekonomi kreatif telah
mengambil peran dalam aktifitas perekonomian nasional. Setiap daerah/wilayah
pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan.
Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah yang mesti menjadi intinya lalu
ditambah unsur kreativitas dengan sentuhan teknologi. Berikut merupakan diagram
penyebaran kontribusi dari 14 sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
Berdasarkan data yang didapat bahwa
kontribusi dari 14 sub sektor industri kreatif didominasi oleh Fesyen sebesar
43,02% dan kerajinan sebesar 25,12% diikuti dengan Periklanan (7,18%), Musik
(5,30%) dan Penerbitan Dan Percetakan (4,86%). Ekonomi kreatif diyakini mampu
menjawab tantangan permasalahan dasar jangka pendek dan menengah nasional,
yaitu: (1) tingginya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
(rata-rata 7,28% per tahun); (2) penyerapan tenaga kerja di tengah tingginya
pengangguran (7,75%), dan (3) peran aktif dalam perdagangan internasional.
Sumber : Wikipedia
nice
BalasHapuswww.titianmc.co.id
infoahlik3.wordpress.com
Saya ucapkan Terimakasih kepada pembuat artikel ini, artikel ini sangat bermanfaat dan tentu saja
BalasHapusberisi informasi yang sangat bermanfaat untuk semua pembaca di blog ini. Update terus dan tetap semangat gan.
Sukses selalu untuk Anda kunjungi web kami untuk menambah ilmu Bandar Judi dan Casino Online Terpercaya
Di Indonesia WWW.SALAMPOKER.COM Terima kasih